Hidayatullah.com--Kondisi
perekonomian dan pembuatan perundang-undangan Indonesia dinilai sarat
dan dikuasai oleh kepentingan asing. Hal ini disampaikan Pakar Hukum
Tata Negara dan mantan Menteri Hukum dan HAM, Prof. Dr. Yusril Ihza
Mahendra saat mengisi kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa dan
alumni fakultas hukum Universitas Pamulang, Tangerang Selatan, Sabtu
(16/02/2013).
“Kita ini negara kaya tapi mau dibodohi terhadap negara lain. Kita
mudah sekali tunduk pada asing,” ujar mantan Menteri Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia Kabinet Gotong Royong ini.
Sekarang ini, negara
asing mudah saja menjajah Indonesia. Hanya dengan mengakuisisi aset
sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, pihak asing bisa memiliki
kekayaan alam Indonesia, katanya.
“Padahal dulu, tentara Belanda untuk menguasai kekayaan alam
Indonesia saja sangat susah, harus korbankan nyawa, harta dan
lain-lain,” tambahnya.
Ia mencontohkan pada saat Boediono menjadi Menteri Perekonomian, ia
selalu mempertanyakan kenapa Undang-undang Penanaman Modal Asing tidak
disahkan oleh DPR.
Ia mencium ketidak-beresan pada Undang-undang itu yang dinilainya sarat dengan kepentingan asing.
Selain itu Yusri juga mengkritik mahasiswa hukum yang sekarang sudah
jarang menggali dan mengkaji warisan khasanah pemikiran bangsanya
sendiri.
"Sekarang ini jarang ada mahasiswa yang menggali dan mengkaji
pemikiran sistem ketatanegaraan kerajaan-kerajaan lokal Nusantara,"
kritiknya.
Akibatnya, kata Yusril, banyak sarjana asing dengan khasanah pemikiran bangsanya sendiri.
Ketua
Dewan Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) ini dalam kesempatan tersebut
juga berpesan agar segala persoalan-persoalan hukum, ekonomi dan
lain-lain tidak bisa dititipkan pada bangsa lain tapi harus diselesaikan
sendiri.*
Rep: Sarah Chairunisa
Red: Cholis Akbar
http://www.hidayatullah.com/read/27297/17/02/2013/yusril-ihza-mahendra:-indonesia-mudah-sekali-tunduk-pada-asing-.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar